Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIII bersama Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema Standarisasi Desain Wastra dan Produk Industri Kreatif Berbasis Iluminasi Manuskrip Astana Mangkubumi. Acara yang digelar di Hotel Arsela Pangkalan Bun ini dilaksanakan selama dua hari, dengan sasaran peserta yang berbeda.
Pada Kamis (28/11), kegiatan FGD dihadiri unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sedangkan Jumat (29/11) diperuntukkan bagi masyarakat umum seperti komunitas ekonomi kreatif, sanggar seni, yayasan, pelajar, dan lainnya.
Kasubbag Umum BPK Wilayah XIII, Pahadi, menjelaskan dalam sambutannya bahwa iluminasi manuskrip adalah seni menghias teks manuskrip dengan dekorasi seperti bingkai, huruf berhias, dan ilustrasi kecil. Menurutnya, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemajuan kebudayaan melalui pengembangan ekonomi kreatif, seperti menciptakan desain pakaian berbasis iluminasi manuskrip.
“Iluminasi manuskrip yang selama ini dipelajari secara akademis ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif. Dengan mengalihmediakan iluminasi menjadi desain kreatif, kita dapat mengangkat nilai budaya ke dalam produk seperti kaos atau kemeja,” ujar Pahadi.
Dukungan terhadap Pemajuan Kebudayaan Daerah
Mewakili Pemkab Kobar, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melalui Plt. Kepala Bidang Kebudayaan M. Alamsyah, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan FGD ini.
“Sebagai salah satu bagian dari implementasi Dokumen Pokok-pokok Kebudayaan Daerah (PPKD), pengenalan iluminasi manuskrip Astana Mangkubumi sangat penting. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, bahkan mencakup Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) lainnya,” ungkapnya.
Kolaborasi dan Antusiasme Peserta
Diskusi menghadirkan dua narasumber dari Universitas Hasanuddin, yakni Dr. Ilham, S.S., M.Hum., dan Dr. Wahyuddin, S.S., M.Hum. Peserta dari berbagai latar belakang menyambut baik materi yang disampaikan, dengan diskusi interaktif yang menghasilkan berbagai masukan untuk pengembangan lebih lanjut.
Pada hari kedua, FGD turut memperkenalkan Reza Rasenda, pemenang juara 1 lomba desain logo Kementerian Kebudayaan RI. Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Kotawaringin Barat, mengingat karyanya akan menjadi representasi Kementerian Kebudayaan di tingkat nasional.
Melalui kegiatan ini, kolaborasi antara BPK Wilayah XIII dan Universitas Hasanuddin diharapkan dapat terus menginspirasi masyarakat untuk mengembangkan potensi budaya lokal menjadi produk ekonomi kreatif yang bernilai tinggi.